Friday, August 2, 2013

Perginya hijau

Hoaammmorning!

Masih ngantuk. Mata berat. Semalam tidur jam setengah tiga karena asyik ngobrol sama temen. Dan hasil dari itu semua adalah aaaakkh sahur dengan mata terpejam. Huhuhu. Bangunnya aja mepet imsyak. Tidur lagi and bangun pagi jam setengah delapan. Inti dari prolog ini... kurang tidur!

Sekarang lagi di perpus mampir sebentar habis ngurusin beberapa hal dari jam delapan tadi. Memang niatnya ke perpus pagi ini, selain cek tanggal pengembalian buku, untuk update blog ini.

Lagi pengen cerita sedikit soal lingkungan di sekitar rumah, sih, sebenernya. Jadi begini, mulai ke sini mulai banyak "pengusaha" yang mulai tertarik sama keberadaan mahasiswa di Yogya yang semakin membludak dari tahun ke tahun. Entah mahasiswanya semakin tertarik untuk sekolah di Yogya atau meskipun sudah lulus mereka ga mau cabut dari kota yang sangat nyaman ini. I don't know really.

Di perumahanku aja sudah terlalu banyak kos-kosan baru. Bentuknya beda-beda. Ada yang mirip rumah biasa. Ada yang mirip wisma. Ada yang mirip motel. Selain kos-kosan ada beberapa bisnis lain juga yang dibangun di dalam perumahan ini.

Ini mau dibangun parkiran untuk restoran Jepang pas di lahan seberangnya! Heboh ya!

Kalau yang ini untuk dibangun kos-kosan bertingkat. 

Sebenarnya yang mau aku bicarakan itu bukan masalah bisnis mereka tapi lebih ke sayangnya lahan hijau yang makin menipis. Contohnya, lahan yang bakal dibangun kos-kosan bertingkat di atas, itu sebenernya ada pohon seri (cherry jawa) yang jadi kesukaan aku sama anak-anak di rumah. Kita pernah manjat. Sering kalau sore-sore ambil buahnya. Dan, lahannya sendiri kita beberapa kali jadikan lapangan main softball. Tapi... mereka dengan mudah nebang pohon seri yang sudah ada di situ bertahun-tahun. Memorinya semacam hilang. Aku sempat bincang-bincang sama tetangga dekat yang juga suka ngerawat pohon itu dan ya kami sayangkan banget memang pohonnya ditebang. Padahal sering banyak burung ngumpul di situ juga. Miris yah... hiks.

Sebenernya, dua lahan di atas itu dekat banget sama rumahku. Dari jendela kamar kelihatan. Masih banyak "korban" lahan yang lain yang sekarang sudah berdiri kos-kosan. Banyaknyaknyak...

Aku bukan pemerhati lingkungan yang berotoritas, sayangnya. Kalau aku jadi kepala RT atau siapapun yang memegang kendali atas pemanfaatan lahan di perumahan itu, aku akan adakan regulasi yang ketat untuk tidak menggunakan seluruh ruang lahan untuk dijadikan bangunan. Beberapa sudut dalam lingkungan bangunan harus memiliki kehijauan. Masih ada burung, laba-laba dan hewan lain yang memang sudah "terjebak" hidup di lingkungan perumahan itu, sama seperti residennya. Kasihan, sih.

Kayaknya rada purposeless ya tulisan ini. Cuma pengen curhat aja. Hehe.

BTW, ini foto dari jalan-jalan ke Bantul kemarin siang tengah bolong. Keren!


Oke, sekarang mau balik ke rumah. Mau ada yang diajak ngobrol :p

Ciao!